Balikpapan belakangan ini mulai menggeliat di bidang
pariwasata. Muncul beberapa tempat yang terlihat biasa saja tetapi ternyata
unik bagi sebagian orang, salah satunya adalah bukit alpha. Bukit yang terletak
di jalan masuk menuju TPA Manggar ini menawarkan pemandangan hijau dan terlihat
keren kalo di foto. Yak, semenjak selfie mewabah, setiap kegiatan atau kumpul
setidaknya harus menghasilkan foto sebagai buktinya. Nah, karena penasaran
dengan bukit alpha yang lagi happening. Saya kemarin berangkat kesana bersama
temen-temenku.
Rencana awalnya, karena fazria free hari minggu. Ricky
mengajukan buat mancing besoknya, mumpung ada temennya (dari samarinda) besok
main ke balikpapan. Namun, saya menolak. Besoknya rencana diganti dengan main
ke bukit alpha dengan bintang tamu “queen of mahakam” si Inez, teman ricky dari
samarinda. Kita berempat berangkat
kesana tanpa tahu lokasi tempatnya dimana.
Saat berangkat, balikpapan lagi masuk musim penghujan lagi.
Awan mendung dimana-mana. Jadi kita kesana seolah menantang badai. Bukannya
mencari lokasi yang cerah, tapi malah menuju ke awan mendung. Sempat nyasar
sampai ujung ke lokasi TPA Manggar karena ternyata gak ada plang yang
mengarahkan ke bukit alpha sehingga kita mesti nanya-nanya masyarakat sekitar. Ternyata
jalan masuknya ke bukit alpha itu agak curam turunannya, kalo jatuh gak hanya
cium tanah tapi juga cium batu dan kerikil *so hati-hati saat turun ya*.
![]() |
keren ya bukit alpha |
Karena kesana dalam cuaca mendung, ketika kita baru nyampe
diatas (sekita 5 menit) bukit alpha. Hujan langsung turun #BadLuck. Pengunjung
yang rame langsung tiba-tiba bubar dan turun ke bawah tuk pulang atau berteduh.
Kita juga ya mau gak mau harus turun, tapi ya karena bandel kita tetap diatas
dulu berharap hujannya bentar dan malah kebasahan diatas. Kita akhirnya turun
kebawa dan berteduh kira-kira 30 menitan.
Bukit aplha sebenarnya hanya bukit liar yang ditumbuhi
rumput dan ilalang. Bukitnya juga terlalu luas. Dari sana juga keliatan tanah
kosong, beberapa rumah warga dan laut. Mungkin kalo ada kontraktor perumahan
liat, bisa aja lahannya dijadiin pemukiman dan bukit alpha bakal hilang. Kalo
menemukan spot yang dan tepat bagus buat foto, akan terlihat bukitnya lebih
luas. Setelah hujan reda, kita naik lagi ke bukit alpha tuk kedua kalinya
*niatnya pengen hunting foto malah sekalian treking ini*. Ketika kita foto-foto
ada ibu-ibu yang nanya keberadaan anaknya kepada kita, “dek, liat anaknya gak.
Kira-kira tingginya segini, kelar 3 sd. Seharian belum pulang-pulang
juga”. kita juga bingung jawabnya
gemana, secara hujan baru reda dan di bukit alpha masih sepi orang-orang. Tapi
hebat lho ibunya, sambil nenteng anak bisa manjat sampai keatas. Hehehhehehe.
Semakin sore, semakin banyak orang. Ada yang masih abg
ataupun usia-usia muda seperti anak sma atau mahasiswa. Ada yang lucu, saat
kita hunting foto di spot tertinggi di bukit alpha. Ada sekelompok anak muda
yang juga hunting disana, saat ngambil foto, temennya kritik temennya yang
tidak memberikan kesan bagus, “oii, posemu kayak p*ler”. Kritikan tersebut
diulang beberapa kali ampe kita ketawa sendiri. Kejadian lucu lainnya, saat
turun mau pulang fazria jatuh karena jalannya becek akibat hujan. Saat jatuh,
ada abg labil bilang, “tadinya saya hampir mau pegangin lho mbak”. Huahahaha,
fazria itu ibarat saat udah jatuh baru dijanjian a.k.a kena php dari anak abg
labil. Puas dari sana, tinggal pilah-pilih foto yang bagus tuk dipamerin di
media sosial. Nambah lagi sudah kegaulan kami. Wkakakakakka.
*minggu depannya, saya kembali kesana bersama rombongan yang berbeda dan pergi ke danau cermin juga di belakang sma 7. sekali lagi, fazria jatuh lagi. wkkakakaka #sekilasinfo*
Sekali lagi, pergi mendadak memberikan kejutan bagi kita. We
don’t know what’s waiting us. Just enjoy
the show!
kerenn...
BalasHapus