Apa yang kau tanam, itulah yang kau tuai. Saya
akhirnya benar-benar harus meninggalkan jogja, meninggalkan salah satu cerita
hidupku. Tempat aku belajar, mendewasakan diri dan tentunya mengisi lembaran
cerita baru. Perjalanan selama 4 tahun disana benar-benar terkesan, bertemu
orang-orang hebat. Saat perpisahan kemarin, mereka membuatku merasa spesial.
Apa yang ku tak bayangkan selama ini, aku udah dianggap menjadi bagian hidup
mereka dengan segala kelebihan dan kekuranganku (yang amat banyak) :’)


Saat hari H pun, saya masih merasakan
kesuraman. Pagi-pagi udah ditinggal temen kos sendirian, huhuhuhu. Untungnya
satu per satu dateng dan kasih kejutan. Dinyanyiin lagu dengan selipan
bully-an. Dapat kartu ucapan (dan di-request tuk dibaca saat dipesawat) dan
kenang-kenangan dari mereka. Yah mereka keliatan biasa saja, last speech akupun
juga gk bisa ngomong apa-apa. Dianter ke bandara juga masih ada bully2-an.
Ckckckck. mereka kapan tobatnya sih? Hahahaha. Mengucapkan perpisahan yang
bener-bener diterakhir disana aku pikir tidak akan susah. Okay, it’s not hard
to say see you again and it’s true, easy. But after that, feeling missing comes and
you’ll realize the hard thing is a huge different after walking to say see
you again and you must start over again in different place and continue your
story without them around you. rasanya sama seperti aku dulu pertama kali berangkat ke jogja, rasa belum siap pergi meninggalkan kehidupanku disana tapi itu dulu lebih mudah karena aku akan kembali. berbeda dengan sekarang, aku meninggalkan semua di jogja dan berharap tetap diingat karena saya sendiri gak yakin kapan bisa ke jogja lagi.
![]() |
perpisahan saat di kos |
Membaca ucapan pesan kesan mereka di pesawat
itu moment paling sakral. Gak nyangka itu ucapan dari hampir temen sekelas.
Isinya dari yang ngece, serius ampe lucu banget. Gak duga aja aku dapat
kata-kata sweet bin ngehek dari mereka. Saya bacanya sambil senyum-senyum
sendiri dan tertawa diantara penumpang yang lebih milih tidur karena saya sadar
milih penerbangan siang itu PANAS banget. Baca ucapan mereka yang kayak
wish-list itu bikin terharu. Rasanya pengen minta pilotnya balik bentar tuk
ucapin makasih yang bener-bener banget. Kok kalian bisa sih ngelakuin ini demi
aku? *berpikir bahwa aku bukan siapa-siapa dan belum pantes dapat ucapan indah
ini*
Bertanya-tanya itu ide siapa?
Selidik demi selidik, kata okta, ini idenya
etha. *aduh tha, kalo tau itu ide kamu kemarin di bandara aku meluk erat
banget*. Katanya etha juga sepanjang hari pasang DP aku mulu di BBM *jadi malu
tha hahahaha*. Kalo aku tau kamu sok
tegar kemaarin, pasti kupancing kamu tuk nangis. Wkakakakaka. Tapi makasih ya
etha n iman yang udah repot-repot banget buat gini semua *kalo tau perjuangan kalian pengen nabok rasanya, kalian kok berbuat gini banget buatku*. Rasanya pengen meluk
kalian seerat mungkin. Makasih juga ya buat ibnu, mas pur, cipto, deby, dimas,
temen samirono baru 25 dan minigaraA’10
Saya gak tahu bagaimana macam persahabatan
diluar sana. Yang saya rasakan saat itu adalah persahabatan ini indah, aku
takut semua ini akan hilang dimakan waktu. Just hope it doesn’t stop here,
still keep in touch ya guys. Saya belum pernah punya teman yang sedekat, segila
dan seabsurd kalian dimana ngece aku kuat betul tapi tetap aja mau berteman
denganku. Semoga di lembaran baru kalian, kalian dapat menemukan persahabatan
baru yang lebih erat lagi.
![]() |
real farewell at airport |
“sahabat adalah mereka yang lebih sering
membully ketimbang memuji” - okta
“teman yang sebenarnya bukanlah yang
kuciptakan dalam mimpi, teman adalah yang akan tetap kusimpan dihati” – Naruto
Baiklah, Mr. Jidat dan ikon jomblo dikelas
pamit. Semoga kalian baik-baik saja dan sukses meraih impian kalian. Semoga
bisa ketemu secepatnya (gak usah nunggu sukses banget ya)... ;p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar