Rabu, 08 Oktober 2014

They Make Me Special

Apa yang kau tanam, itulah yang kau tuai. Saya akhirnya benar-benar harus meninggalkan jogja, meninggalkan salah satu cerita hidupku. Tempat aku belajar, mendewasakan diri dan tentunya mengisi lembaran cerita baru. Perjalanan selama 4 tahun disana benar-benar terkesan, bertemu orang-orang hebat. Saat perpisahan kemarin, mereka membuatku merasa spesial. Apa yang ku tak bayangkan selama ini, aku udah dianggap menjadi bagian hidup mereka dengan segala kelebihan dan kekuranganku (yang amat banyak) :’)


Malam terakhir di jogja sungguh suram menurutku. Saat libur gini karena bertepatan dengan idul adha membuatku menyesal, andai aku bisa booking tiket 1-2 hari lebih lama lagi. Pasti bisa kumpul-kumpul dulu dengan teman-teman yang lagi mudik dan menghabiskan waktu liburnya di rumah. Bisa cerita-cerita dulu, mengucapkan satu dua kata perpisahan yang indah *tsaaah*. Yahh itu tidak terjadi, karena mereka juga punya hidup masing-masing. Saya gak bisa maksa tuk luangkan waktu mereka untukku kapanpun. Life must go on....

Untunglah ada dimas, beberapa hari terakhir ini dia baik banget sama saya, hahahaha. Ngajak main keluar bareng temen kos (kunto, febry dan trio) ke alkid dan tugu. Yahh seperti orang-orang yang baru nyampe jogja, kita mencoba melewati 2 pohon sakral disana. Saya yang mencoba pertama dan berhasil!!. Padahal terakhir kesana, saya gagal melewati 2 pohon tersebut. I make a wish hope could come back here again soon. Yang lain, pada gagal kecuali febry yang berhasil pada percobaan ketiga. Paling lucu adalah ketika dimas mencoba dan dia menabrak tembok pembatas pohon disana. Saya kira gak bakal sakit, ternyata dia nabrak ampe bunyi nyaring. Antara lucu, kasian dan dosa juga karena gak mencegah dia tuk berenti *sorry ya dim*. Sisanya kita keliling pake mobil sepeda yang ngayuuhnya jauh lebih melelahkan daripada jogging di GSP *betis langsung gede*.




Saat hari H pun, saya masih merasakan kesuraman. Pagi-pagi udah ditinggal temen kos sendirian, huhuhuhu. Untungnya satu per satu dateng dan kasih kejutan. Dinyanyiin lagu dengan selipan bully-an. Dapat kartu ucapan (dan di-request tuk dibaca saat dipesawat) dan kenang-kenangan dari mereka. Yah mereka keliatan biasa saja, last speech akupun juga gk bisa ngomong apa-apa. Dianter ke bandara juga masih ada bully2-an. Ckckckck. mereka kapan tobatnya sih? Hahahaha. Mengucapkan perpisahan yang bener-bener diterakhir disana aku pikir tidak akan susah. Okay, it’s not hard to say see you again and it’s true, easy. But after that, feeling missing comes and you’ll realize the hard thing is a huge different after walking to say see you again and you must start over again in different place and continue your story without them around you. rasanya sama seperti aku dulu pertama kali berangkat ke jogja, rasa  belum siap pergi meninggalkan kehidupanku disana tapi itu dulu lebih mudah karena aku akan kembali. berbeda dengan sekarang, aku meninggalkan semua di jogja dan berharap tetap diingat karena saya sendiri gak yakin kapan bisa ke jogja lagi.

perpisahan saat di kos

Membaca ucapan pesan kesan mereka di pesawat itu moment paling sakral. Gak nyangka itu ucapan dari hampir temen sekelas. Isinya dari yang ngece, serius ampe lucu banget. Gak duga aja aku dapat kata-kata sweet bin ngehek dari mereka. Saya bacanya sambil senyum-senyum sendiri dan tertawa diantara penumpang yang lebih milih tidur karena saya sadar milih penerbangan siang itu PANAS banget. Baca ucapan mereka yang kayak wish-list itu bikin terharu. Rasanya pengen minta pilotnya balik bentar tuk ucapin makasih yang bener-bener banget. Kok kalian bisa sih ngelakuin ini demi aku? *berpikir bahwa aku bukan siapa-siapa dan belum pantes dapat ucapan indah ini*

Bertanya-tanya itu ide siapa?

Selidik demi selidik, kata okta, ini idenya etha. *aduh tha, kalo tau itu ide kamu kemarin di bandara aku meluk erat banget*. Katanya etha juga sepanjang hari pasang DP aku mulu di BBM *jadi malu tha hahahaha*.  Kalo aku tau kamu sok tegar kemaarin, pasti kupancing kamu tuk nangis. Wkakakakaka. Tapi makasih ya etha n iman yang udah repot-repot banget buat gini semua *kalo tau perjuangan kalian pengen nabok rasanya, kalian kok berbuat gini banget buatku*. Rasanya pengen meluk kalian seerat mungkin. Makasih juga ya buat ibnu, mas pur, cipto, deby, dimas, temen samirono baru 25 dan minigaraA’10
Saya gak tahu bagaimana macam persahabatan diluar sana. Yang saya rasakan saat itu adalah persahabatan ini indah, aku takut semua ini akan hilang dimakan waktu. Just hope it doesn’t stop here, still keep in touch ya guys. Saya belum pernah punya teman yang sedekat, segila dan seabsurd kalian dimana ngece aku kuat betul tapi tetap aja mau berteman denganku. Semoga di lembaran baru kalian, kalian dapat menemukan persahabatan baru yang lebih erat lagi.  

real farewell at airport
“sahabat adalah mereka yang lebih sering membully ketimbang memuji” - okta

“teman yang sebenarnya bukanlah yang kuciptakan dalam mimpi, teman adalah yang akan tetap kusimpan dihati” – Naruto

Baiklah, Mr. Jidat dan ikon jomblo dikelas pamit. Semoga kalian baik-baik saja dan sukses meraih impian kalian. Semoga bisa ketemu secepatnya (gak usah nunggu sukses banget ya)... ;p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar