Kata-kata tersebut sering aku dengar 2
tahun belakangan ini. Kata-kata yang memotivasi bahwa kita ini satu tujuan,
satu visi misi demi berkembangnya hima administrasi negara. selama 2 tahun aku
menjadi pengurus organisasi kampus yang telah memberikan saya banyak ilmu dan
pengalaman yang mungkin tidak saya dapatkan jika saya hanya memilih fokus
kuliah saya di Jogja.
Saya ini bukan tipe-tipe orang yang
sering masuk sebuah organisasi/kegiatan, saya tipe orang yang moody dan cepat
bosan jika suasana yang saya harapkan sudah gak ada lagi. Tetapi saya belajar
untuk komitmen dan bertanggungjawab dalam organisasi. Seperti yang pernah saya
lakukan di ECB. Saya selama 2 tahun menjadi pengurus hima administrasi negara
berada di divisi Media dan Hubungan Eksternal (MHE). Tahun pertama menjadi
staff dan tahun kedua dipercaya menjadi Kepala Divisi.
Awalnya
masuk hima, saya sendiri waktu itu masih plin-plan masuk ke divisi mana.
Ada banyak divisi, PSDM, PPM, MHE, MIBA, KWU dan FORBI. Saya lebih srek milih media
karena saya pernah ikutan ekskul jurnalistik dulu pas smp dan merasa punya
sedikit pengalaman dibidang tersebut, sedangkan bidang lain saya belum tahu
banyak dan kurang minat. Pertama kali kaget ketika tahu lolos masuk dalam
kepengurusan hima administrasi negara uny yang pertama. Cukup menjadi
kebanggaan sih. Hehehehe
Bedanya menjadi pengurus ECB dan Hima
IAN adalah kritikan yang lebih jelas terasa di Hima ketimbang ECB. Kalo di ECB
kritikan paling berasal dari internal, kurang ini dan itu dan juga keanggotaan
yang belum jelas karena kita tidak memiliki administrasi yang cukup baik. Kalo
di Hima IAN, anggotanya lebih jelas yaitu seluruh mahasiswa IAN. Kritikan masuk
gak cuma dari internal pengurus, tetapi juga dari dosen, mahasiswa AN bahkan
organisasi mahasiswa lain di kampus. Sehingga pacuan untuk lebih maksimal dalam
berkontribusi lebih dituntut. Dorongan tersebut lebih terasa. Mungkin karena
lebih banyak ide-ide idealis dan segar yang ada dilingkungan kampus.
Masuk organisasi berarti kita harus pintar
membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Hal tersebut dapat dikatakan
gampang-gampang susah, jika waktunya berbarengan pasti ada aja yang keteteran.
Gak kuliahnya atau organisasinya, kadang ada yang sampai nilai jatuh gegara
terlalu mementingkan organisasi. Memang gak gampang, tapi bukan alasan kita gak
mencoba untuk masuk ke dunia baru. Intinya sih lalukan semua sesuai porsinya,
kamu akan ngerasa batasannya sampai mana.
Selama 2 tahun di hima, banyak
pengalaman yang diperoleh. Ketemu orang-orang baru, bekerjasama, persahabatan, konflik,
tanggungjawab, rapat-rapat, mondar-mandir, jalan-jalan, seru-seruan dan banyak
kegiatan lainnya. Berbicara tentang hima tidak lepas dengan proker (program
kerja). Banyak proker-proker yang membuat saya bertemu dengan orang-orang super
seperti Penulis buku tetralogi pak beye Wisnu Nugroho, praktisi pemerintahan,
aktivis, kaum intelektual dan lainnya. Such a great experience. Belum lagi
agenda-agenda lain seperti liburan bareng ke pantai, camping bareng, study tour
ke Surabaya dan Jakarta. Tidak hanya ada kebahagiaan bersama, stress bersama
pun ada. Namanya juga organisasi, satu rasa.
Sekarang saya udah tidak menjadi
pengurus hima lagi. Tidak ada lagi panggilan rapat, ditagih duit kas hima atau
menjadi panitia proker. Saya harap kedepannya hima administrasi negara menjadi
lebih baik dan tetap menjadi kebanggaan seluruh mahasiswa IAN UNY. thanks for
teaching me this 2 years. Bravo Sigara!
Masuk organisasi tidaklah gampang,
bergabung banyak kepala dan ide dalam satu wadah dan berusaha menggabungkannya
dalam satu koridor. Ada banyak konflik yang mungkin tercipta jika koridor
tersebut berjalan tidak sesuai arahnya. Namun, kalo mau masuk organisasi jangan
dipikirkan nanti takutnya begini dan jadi begini, pikirkan juga enaknya begini dan
begini. Masuklah ke organisasi yang membuatmu lebih baik dan berkembang. So,
let’s try and feel the sensation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar