Jumat, 29 November 2013

#MengejarBeasiswa

bagi saya pendidikan mungkin bukan suatu yang mudah. meskipun keluarga saya merupakan keluarga yang berpendidikan tapi baru saya dan kakak saya yang bisa menempuh sampai pendidikan tinggi. kakak saya D3 (udah lulus) dan saya S1 (dalam proses menuju wisuda, tapi mesti menghadapi skripsi dulu). pendidikan itu penting. pendidikan adalah akses kita menuju dunia yang begitu luas. pendidikan merupakan investasi orang tua kepada anaknya, agar anaknya dapat sukses dan bisa "lebih" dari pencapaian orangtuanya. meskipun, pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. kenyataanya tidak semua orang bisa mengecap pendidikan dengan layak dan biaya terjangkau. banyak cara yang dilakukan agar semua bisa mengecap pendidikan seperti bantuan pendidikan yaitu beasiswa.

selama saya sekolah, saya tidak tertarik untuk daftar beasiswa karena saya merasa orangtua saya masih mampu. SPP mulai SMP saya udah gratis, paling cuma biaya buku saja (tapi mahal juga sih). melihat teman-teman saya yang dapat beasiswa, bukan cuma karena keadaan ekonomi keluarga mereka tapi juga karena prestasi mereka. saat itu saya pikir, saya gak punya prestasi apa-apa, terus mau dapat beasiswa jenis apa? ikut organisasi tapi ya gak aktif-aktif banget, nilai ya tinggi tapi gak execellent, ikut lomba tapi gak pernah menang T.T.

akhirnya saya mulai tertarik daftar beasiswa ketika saya lulus SMK dan berencana mau kuliah. yup, saya tau bisa kuliah itu mahal gila. apalagi kalo ada bincang-bincang di TV mengenai biaya pendidikan yang semakin melangit. saya ikut-ikutan daftar beasiswa di pemkot balikpapan dan sudah penuhi persyaratannya. menunggu hasil dan saya udah keterima kuliah di UNY, saya ternyata lolos seleksi dan mesti memenuhi persyaratan selanjutnya biar bisa memperoleh beasiswa. tapi karena saya orangnya moody, saya lepas peluang tuh karena males ngurus-ngurus persyaratan ke puskemas, kantor polisi dan bank. 

saat kuliah, saya mulai agak niat untuk daftar beasiswa. emang sih lebih sulit karena adanya jarak yang jauh dari rumah hingga ngurusnya agak ribet. mungkin itu karma karena saya menolah "rejeki" yang dari pemkot. ceritanya kurang lebih seperti yang pernah saya publish disini.  kurang lebih karena keribetan dan keberuntungan saya mendapatkan my first oficially scholarship :D *yee horay horay*. saya daftar beasiswa PPA untuk mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik a.k.a IPK apik!. selama 3 tahun berturut-turut, alhamdulillah, saya dapat mempertahankan IPK agar bisa dapat daftar dan nerima beasiswa di kampus.

uang beasiswa sangat membantu banget buat saya, apalagi buat mahasiswa rantau seperti saya. saya sering gunakan duit beasiswa buat mudik pas liburan semester *biar gak kesepian dan menjadi penjaga kosan*. saya juga tetap mengalokasi duitnya untuk pendidikan seperti bayar spp, ikut acara kampus dan yang terpenting beli buku, buku referensi ataupun buku-buku yang buat nambahin isi otakku kayak komik dan novel dan juga, uang jajan lebih. ^0^V. 

setelah lulus sih, punya cita-cita bisa dapat beasiswa kuliah lanjut ke luar negeri. pilihannya sih kalo asia, paling ya singapura atau jepang, australia juga bisa, kalo eropa pengennya sih ke London atau jerman :D. semoga aja bisa terkabul yaa, aamiin. beasiswa berupa kuliah lagi merupakan one step to move ahead. itu jauh lebih precious dari beasiswa yang memberikan uang bantuan per semester *naik level istilahnya*

beasiswa merupakan bantuan. emang kadang sih ada waktu khilaf juga gunaan duit beasiswa. yang penting kita bertanggungjawab atas apa yang kita perolehkan? serta duit beasiswa itu bermanfaat bagi pendidikan dan berdampak bagi sekitar kita, itukan esensi beasiswa, ya kan? beasiswa tidak lagi dipandang hanya untuk orang pintar ataupun berekonomi lemah, tapi juga bagi mereka yang rajin dan dapat melihat peluang. beasiswa itu sekarang bisa untuk siapa saja. yang mereka berprestasi dalam bidang apapun, akademik maupun non-akademik. yang penting, gunakan kesempatan tersebut untuk berkembang bukan untuk berpuas hati.

jika udah berpuas diri dan terlena akan pencapaian sesaat, apalagi yang kamu mau raih? masih banyak puncak yang harus didaki. ketika kita udah dipuncak, kita harus turun untuk mendaki gunung lain. itu... :))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar